“Belajar tepat saja tidak cukup, tapi juga cepat. Untuk itu harus punya daya kritis, kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kreatif. “
PADANG (15/11/2022), Kemiskinan baru akibat pandemi Covid-19 di Indonesia, diperkiran mencapai 1,16 juta hingga 3,78 juta orang. Sedangkan angka pengangguran meningkat menjadi 2,92 hingga 5,23 juta orang. Dunia pun berubah cepat. Namun tidak semua orang mampu menyelami hidup yang begitu cepat berubah dan situasi yang sulit di era digitalisasi ini.
Kenyataan ini disampaikan Staf khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusa dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Prof. Dr. Ravik Karsidi saat menjadi narasumber Seminar Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (14/11). Tema Seminar kali ini bertajuk Menuju Indonesia Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat Melalui Aksi Nyata GNRM Generasi Muda.
Lebih lanjut, Ravik Karsidi memaparkan akibat pandemi Covid-19, terjadinya percepatan akses digital di semua industri. Selain itu, terjadi proses pembelajaran jarak jauh, serta institusi banyak mendapat tekanan finansial. Akhirnya pembelajaran, perkuliahan dilakukan secara jarak jauh karena lebih murah.
Kondisi ini menjelaskan bahwa teknologi digital telah merebut posisi manusia sebagai produsen budaya. Untuk itu, Ravik Karsidi menambahkan, tantangan yang akan dihadapi mahasiswa di masa yang akan datang, timbulnya pekerjaan baru yang berbasis teknologi industri.
“Tidak semua orang mampu menyelami hidup yang begitu cepat berubah dan situasi yang sulit di era digitalisasi ini. Oleh karena itu, kita harus melek digital agar pulih lebih cepat. Imbas globalisasi membuat 14,2 juta tenaga kerja bermigrasi antar negara Asean, sehingga timbulnya benturan peradaban. Akhirnya, tercipta peningkatan daya saing sumber daya manusia dalam memenuhi kebutuhan domestik,” paparnya seraya menegaskan pentingnya bahasa asing yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada saat ini.
“Anda harus siap atas perubahan dalam kemajuan digitalisasi, jangan sampai tertindas dan tertinggal, anda jangan lelah untuk beradaptasi dengan yang baru,” urai Ravik di depan ratusan mahasiswa UNP memberi semangat untuk selalu beradaptasi, berinovasi, dan kreatif. Dengan contoh masakan Padang yang terkenal di dunia, Ravik berharap generasi muda tak lupa atas modal budaya yang dimiliki dengan memajukan serta merawatnya menghadapi disrupsi kehidupan.
“Nah sekarang belajar tepat saja tidak cukup, tapi juga cepat. Untuk itu harus punya daya kritis jangan ikut-ikutan. Kedua kemampuan komunikasi. Ketiga kerja sama alias gotong royong. Dan yang tak kalah penting adalah kreatif,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UNP, Prof Ganefri, menjelaskan revolusi mental bertujuan untuk menciptakan karakter bangsa, sehingga mempunyai wawasan terhadap seluruh mahasiswa Indonesia.
“Gerakan Nasional Revolusi Mental program yang dicanangkan secara nasional dan harus kita dukung. UNP sudah tiga tahun mengikuti program ini. Tidak semua perguruan tinggi (PT) diberi kesempatan untuk mendapatkan hibah dari program ini,” tambahnya berharap tahun depan tetap tetap ikut berpartisipasi dalam GNRM
“Tahun ketiga ini pesertanya cukup banyak. Mudah-mudahan di tahun ke empat kita masih terlibat dalam program GNRM yang jelas meningkatkan wawasan karakter bangsa bagi seluruh mahasiswa Indonesia,” jelasnya
Acara ditutup dengan Penanaman Sepuluh Juta Pohon secara simbolis bersama sekolah mitra UNP yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, pada acara ini juga diumumkan pemenang kompetisi GNRM yakni Piala Rektor UNP Juara 1 kompetisi Aksi Nyata Karya Tulis Ilmiah (KTI) season 3 tahun 2022 yang dimenangkan oleh Udayana dan Piala Rektor UNP Juara 1 Video Kompetisi Aksi Nyata GNRM season 3 tahun 2022 yang dimenangkan oleh UNS. *Ps